Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd
skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala
20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya
hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok
kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik
boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat
listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator
(Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad.
Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga
dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai
hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan
Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan
dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi
dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia
"condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan
Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
*
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu
positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya
berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
*
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,
kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan
lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor
(capacitor).
Lambang
kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun
kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung
pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang
tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan
atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut
kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika
disingkat dengan huruf (C).
Satuan
dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm? yang
artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan
106 mikroFarad (?F), jadi 1 ?F = 9 x 105 cm?.
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm?) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
* 1 Farad = 1.000.000 ?F (mikro Farad)
* 1 ?F = 1.000.000 pF (piko Farad)
* 1 ?F = 1.000 nF (nano Farad)
* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
* 1 pF = 1.000 ??F (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2.
maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan
Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9)
atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1.
Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel
tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi
pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2.
Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC
UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana
aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor
terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika
tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh,
dipastikan jalur putus dan harus di jumper.